Cast: Kim Min-hee, Kim Tae-ri, Ha Jung-woo, Cho Jin-woong, Kim Hae-sook, Moon So-ri
Director: Park Chan-wook
Language: Korea
Director: Park Chan-wook
Language: Korea
Genre: Historical Romance, Thriller.
Halo kawan! Ini review filmku yang pertama. Meskipun aku udah bertahun-tahun suka nonton film horor/thriller, baru kali ini aku sempet ngepost review. Maklumlah, kesibukanku sebagai mahasiswi bikin aku gak ada waktu untuk nulis review (boror-boro nulis review, ngerjakan tugas aja males wqwqwq). Untungnya sekarang aku udah ada di tahap skripsi, jadi aku bisa nulis review kalau pas aku ngerasa bosen dan pusing baca buku-buku teori hehe.
Oke, sebelum aku mulai review tentang film ini, ijinkan aku buat cerita sedikit alasan kenapa aku tertarik untuk ngereview film ini. Jujur aja, meskipun Kim Minhee adalah salah satu aktris papan atas Korea, aku masih belum pernah nonton filmnya sama sekali. Aku tertarik untuk nonton The Handmaiden ini gara-gara skandalnya yang cukup menghebohkan. Kebetulan skandal itu terkuak ketika dia masih promo film ini. Buat yang pengen tau skandal apa, bisa baca disini (buat kamu yg haus gosip, kamu bisa baca archive lain artikel tentang dia :p). Aku nggak mau bilang kalau skandal ini menguntungkan (kasian bro sama si korban), tapi nggak bisa dipungkiri kalau skandal ini bikin aku bersyukur bisa nonton salah satu project Kim Minhee. Despite her b*tch-like character, she is great actress. Dia juga pinter banget at choosing her project. Jadi bisa dibilang kalau mayoritas film yang dibintangi dia punya kualitas yang oke.
Back to our topic. Film ini inspired by Fingersmith yang ditulis oleh Sarah Waters. Inget, film ini 'inspired by' ya, bukan 'adapted from'. Kenapa bisa pake 'inspired by'? Soalnya sutradara film ini awalnya ingin mengadopsi cerita Fingersmith. Tetapi ketika ia berkonsultasi langsung dengan si penulis langsung, si penulis berpendapat bahwa alur cerita film ini sangat berbeda dengan novel yang ia tulis. Jadi bisa dibilang novel ini hanya menginspirasi, bukan diadaptasi.
Film ini diproduksi oleh CJ Entertainment dan disutradarai oleh Park Chanwook. CJ Entertainment dikenal sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi film-film berkualitas. Sedangkan Park Chanwook, si sutradara, merupakan sutradara papan atas yang terkenal dengan film-film horor/thriller yang disutradarainya. Ia juga suka menjadikan karakter utama wanita dalam film-filmnya sebagai wanita yang kuat dan nggak 'menye2' khas drama-drama Korea seperti biasa. Kombinasi CJE dan Park Chanwook bikin film ini wajib ditonton.
Film ini bersetting di Korea pada masa penjajahan Jepang. Plot pertama film ini menceritakan tentang gadis yang hidup di keluarga pencopet dan penipu bernama Sook Hee. Suatu hari, seorang pria penipu berkebangsaan Korea yang menyamar sebagai bangsawan Jepang bernama Fujiwara menemuinya. Fujiwara menawarkan Sook Hee untuk melamar sebagai pelayan seorang gadis bangsawan Jepang bernama Hideko. Fujiwara bercerita bahwa Kouzuki, paman Hideko, adalah seorang penipu yang hanya ingin merampas harta istrinya yang seorang bangsawan Jepang. Tak lama setelah pernikahan mereka, istri Kousuki ditemukan meninggal dunia. Sebelum meninggal, ia mengadopsi putri dari kakak kandungnya. Putri tersebut bernama Hideko. Fujiwara meminta Sook Hee untuk merayu dan meyakinkan Hideko bahwa Fujiwara benar-benar mencintainya dan berniat untuk melamarnya meskipun pada kenyataanya Fujiwara hanyalah ingin menipu sang putri dan merampas hartanya. Fujiwara bercerita bahwa Kouzaki, paman sang putri, berniat untuk menjadikan keponakannya sebagai istri keduanya karena sebelum meninggal istrinya mewariskan seluruh hartanya kepada Hideko.
Setelah beberapa hari melayani Hideko, Sook Hee menemukan kenyataan bahwa Hideko adalah gadis yang sangat polos. Sejak kematian ibu angkatnya diusianya yang baru lima tahun, Kouzaki mengurung Hideko di dalam rumah dan melarangnya untuk bepergian. Satu-satunya hal yang wajib ia lakukan di hidupnya adalah membaca buku koleksi Kouzaki. Alhasil, meskipun usianya sudah beranjak dewasa, Hideko tidak dapat mengerti dan melakukan apapun selain membaca buku. Bahkan hal-hal remeh seperti ganti baju dan mandi harus dibantu oleh pelayan pribadinya. Ia juga tidak mengerti apapun tentang perasaan seperti bagaimana perasaan orang yang jatuh cinta dan melakukan sex. Hingga pada suatu hari, ia sadar bahwa ia mempunyai perasaan lebih terhadap pelayannya. Ia berkata kepada Sook Hee bahwa Sook Hee adalah satu-satunya orang yang ia bayangkan sebelum tidur. Sook Hee, di sisi lain, juga merasakan hal yang sama.Ia merasa cemburu ketika Fujiwara berusaha merayu Hideko.
Plot kedua film ini menceritakan bahwa Sook Hee adalah korban yang udah diperalat oleh both si Hideko dan si Fujiwara. Sook Hee sadar bahwa Hideko bukanlah gadis polos seperti yang ia kira. Si penipu Fujiwara telah membuat kesepakatan dengan Hideko untuk membantu Hideko keluar dari rumah dan tekanan ayah angkatnya. Fujiwara menyarankan Sook Hee sebagai korban karena ia beranggapan bahwa Sook Hee adalah gadis bodoh yang hanya memirkan uang dan perhiasan. Ketika rencana mereka berhasil, mereka membawa Sook Hee ke rumah sakit jiwa dengan identitas Hideko. Hideko, di sisi lain, akan hidup bebas dengan identitas Sook Hee. Tak disangka, Hideko ternyata memiliki perasaan cinta yang tulus kepada Sook Hee. Ia menggunakan segala cara untuk bebas dari Fujiwara dan kembali menemui Sook Hee. Fujiwara, yang telah kehilangan Hideko, ditangkap dan disiksa oleh paman Hideko karena telah menipunya. Sedangkan Sook Hee dan Hideko berhasil melarikan diri dan hidup bersama.
Film ini banyak dapat review positif dari penonton. Baik dari segi aestetik, akting, ataupun plotnya. Namun bukan berarti nggak ada yang memberi film ini review negatif, beberapa orang bilang kalau akting Kim Minhee dan Ha Jungwoo nggak bagus. Akting Kim Taeri terlalu berlebihan. Sinematografi yang jelek. Juga plot yang underwhelming.
Film ini banyak dapat review positif dari penonton. Baik dari segi aestetik, akting, ataupun plotnya. Namun bukan berarti nggak ada yang memberi film ini review negatif, beberapa orang bilang kalau akting Kim Minhee dan Ha Jungwoo nggak bagus. Akting Kim Taeri terlalu berlebihan. Sinematografi yang jelek. Juga plot yang underwhelming.
My comment:
Alur cerita ini sangat complicated. Nonton film ini butuh konsentrasi banget. Terutama pas aku udah sampai di plot kedua. Aku meleng sedikit aja jadi gak paham sama scene selanjutnya lol. Film ini pake dua POV. Viewnya Hideko dan viewnya si pelayan, Sook Hee. Aku sendiri sih suka banget sama film yang pake different POV kayak gini. Lebih fresh aja menurutku.
Untuk masalah akting, kemampuan akting Kim Minhee (Hideko) dan Fujiwara (Ha Jungwoo) patut diacungi jempol. Di plot pertama, Kim Minhee bener-bener bikin aku terkecoh dan ngira kalau dia bener-bener gadis polos tanpa dosa. Di plot kedua dia berubah jadi gadis licik dan agak psycho. Ha Jungwoo, di sisi lain, meskipun karakernya nggak sejelas dan sekuat Kim Minhee, aktingnya tetep oke banget. Choi Jinwoong (paman Hideko, Kouzaki) juga patut diapresiasi. Satu-satunya aktris yang aktingnya agak mengganggu disini adalah Kim Taeri (Sook Hee). Mungkin karena dia masih pendatang baru, menurutku ada scene dimana dia masih keliatan 'akting', terlalu exaggerate, dan nggak bisa delivers the emotion well. Tapi untuk ukuran pendatang baru dia bisa dibilang great banget.
Aku nggak bisa komentar banyak tentang sinematografi soalnya aku bener-bener buta masalah hal ini. Tapi asalkan sinematografi suatu film nggak terlalu mengganggu, aku sih oke-oke aja.
Rating Imdb: 8/10
Ratingku : 8,5/10. Aku cukup menikmati film ini kecuali akting si Sook Hee dan beberapa scene yang terlalu complicated buat aku.
PS: Ini pertama kalinya aku bikin review. Jadi mohon maap kalau terasa aneh, awkward, dan gak memuaskan hehe.
PS: Ini pertama kalinya aku bikin review. Jadi mohon maap kalau terasa aneh, awkward, dan gak memuaskan hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar